SUMEDANG, (KP).-Di musim hujan, pengrajin bata merah di Dusun Kisepat, Desa Sukapura,
Kec. Wado, Sumedang, harus rela menunggu dua sampai tiga bulan untuk
menunggu kering hasil produksinya. Hal itu, membuat pengrajin kesulitan ekonomi. Karena bata merah produksinya telat untuk dipasarkan.“Dugi ka nambut artos ka bank keliling, kanggo kabutuhan sadidinten, da
ngantosan garing bata ayeuna dugi ka dua bulan, janten teu acan aya
pemasukan,” ujar Ijah (55), pengrajin warga Dusun Kisepat. Menurut Ijah, kondisi seperti ini rutin tiap tahun jika memasuki musim
hujan, namun dirinya dan pengrajin lainnya tak pernah bisa menyiasati
kondisi tersebut karena tak ada pekerjaan lain.
“Pami usum hujan pasti kieu, mung hanjakal abdi teu gaduh padamelan nu sanes, nya antukna mah ngantos tina hasil bata wae,” ujarnya seraya menyebutkan, untuk kebutuhannya sehari-hari tak jarang pinjam uang dulu dari bandar yang biasa membeli bata merah produksinya.“Ya kita kasbon ke bandar yang biasa membeli. Nanti dibayar oleh bata yang sudah kering, jadi hasil bata merah yang sekarang dikeringkan nantinya sudah milik bandar,” ujar Kartaman (33) pengrajin lainnya.
Menurut para pengrajin, biasanya proses pengeringan kalau normal berkisar 1-2 minggu. Dalam satu kali pembakaran mampu membakar bata sekitar 9.000 buah. Untuk proses pembakaran sedikitnya mereka memerlukan 40 karung sekam, 1 mobil bak kayu bakar, dan 2 liter minyak tanah untuk proses pembakaran.
“Ya kalau normal lumayan, dari 9.000 bata yang harga satuannya Rp 500, kami bisa mengumpulkan uang Rp 4 juta hingga Rp 5 juta, tapi itu kotor, belum dipotong biaya produksi, kalau sekarang harus menunggu dua bulan, dan selama itu kami tak ada pendapatan. Bayangkan saja, padahal kebutuhan sehari-hari kan harus dipenuhi, pokoknya bingung,” ujar Kartaman.Kendati para pengrajin bata merah ini sudah lama memproduksi, namun sayangnya belum ada sedikit pun perhatian dan bantuan dari pihak terkait, termasuk solusi jika kondisi memasuki musim penghujan. E-46***
sumber : www.desasukapura.esy.es
0 comments:
Post a Comment