WADO, (KP).-Adanya eksploitasi galian C berupa batuan andesit di Gunung Ceba di Desa
Sukapura, Kec. Wado yang sudah hampir setahun berjalan, tenyata tak
membuat warga Sukapura menjadi lebih baik, sebagaimana harapan dan janji
pihak desa maupun pihak pengusaha pada awal-awal akan dieksploitasnya
Gunung Ceba.Hal itu dikarenakan kelangsungan eksploitasi oleh pengusaha mengalami
kemandegan, sehingga tak memberikan kontribusi pendapatan yang
diharapkan menjadi pemasukan, baik bagi desa maupun bagi warga.
Diakui Sekdes Sukapura, Tarwan, kemandegan eksploitasi memang urusan
pengusaha, namun pihak desa menilai hal ini karena kurangnya koordinasi
pengusaha dengan pihak desa. “Kurang tahu persis kalau mandegnya proses
eksploitasi, yang jelas memang pengusaha sepertinya mengalami masalah,
entah itu masalah apa, pihak desa kurang tahu,” ujar Tarwan, Sabtu
(10/12).
Harapan warga dan pihak desa akan adanya kontribusi dari galian C
tersebut, kata Tarwan, kini belum bisa dirasakan. Padahal Gunung Ceba
sudah diekspolitasi dan sebagian kandungan batuan andesitnya sudah
banyak yang dipasarkan oleh pengusaha.
“Memang ada lah sedikit kontribusi, mungkin hanya sedikit perbaikan
infrastruktur, tapi itu tak sesuai harapan warga, sebagaimana yang
pernah dijanjikan pengusaha,” ungkapnya.
Senada dengan, Sekdes, Kepala Desa Sukapura, Tarmedi membenarkan kondisi
tersebut, namun permasalahan tersebut akan dievaluasi kembali melalui
rapat evaluasi desa.“Nanti akan ada evaluasi sejauhmana hal ini bisa sikapi, untuk itu
mungkin semua elemen harus duduk lagi bersama, agar kelangsungan galian C
bisa sesuai harapan dan tentunya bisa memberikan kontribusi yang
positif bagi desa dan warga,” jelas Tarmedi. Sementara itu, dikonfirmasi lewat seluler, Pengusaha CV Dian Brother
yang memegang kontrak atas galian itu, Deni Maryadeni, mengatakan,
mandegnya proses eksploitasi karena adanya defisit keuangan di
perusahaannya. “Yah, faktor keuangan saja, selain itu memang kita masih mencari pasar
yang terbaik, jadi mungkin selama ini masih belum sesuai harapan, namun
kami juga pasti melanjutkan proses ketika keuangan sudah membaik,”
ungkapnya.
Deni tak menampik, terkait belum adanya kontribusi maksimal seperti yang
diharapkan pihak desa dan warga. “Yah mudah-mudahan ke depannya, kalau
galian C itu bisa dipasarkan dengan baik dan lancar, ya bukan tidak
mungkin kontribusi ke warga juga akan baik,” terang Deni.Sebelumnya, warga menilai proses eksploitasi galian C itu diawali dengan
berbagai masalah, yang menimbulkan pro dan kontra di kalangan warga.“Awalnya saja sudah bermasalah kok, ya jadinya seperti ini, dulu pihak
desa seakan memaksakan kehendak, tergiur dengan janji-janji pengusaha,”
ujar beberapa warga. (Nan)***
keren nih... lanjutkan, untuk mengembangkan desa kita yang lebih baik
ReplyDelete