Home » » Inilah 6 Benteng Peninggalan Belanda di Sumedang

Inilah 6 Benteng Peninggalan Belanda di Sumedang

Written By Unknown on Friday, 21 February 2014 | 19:23

INILAH.COM, Sumedang - Meski Pemkab Sumedang kurang merawat lima benteng peninggalan zaman Belanda, namun hingga kini benteng-benteng itu masih berdiri kokoh. Berikut kelima benteng tersebut:



1. Benteng Gunung Palasari
BENTENG Palasari terletak di puncak Gunung Palasari, Kelurahan Pasangrahan, Kecamatan Sumedang Selatan. Benteng yang dibangun sekitar tahun 1913-1917 di atas lahan seluas 6 Ha ini berada di arah timur pusat pemerintahan Sumedang Larang. Terdiri dari 8 buah bangunan beton. Masing- masing benteng dibangun secara terpisah dalam jarak dekat satu sama lain dengan bentuk melingkar. Di dalam benteng ini terdapat 27 ruangan berpintu yang dilengkapi 25 buah jendela dengan 46 buah lubang ventilasi. Dulunya Benteng Palasari yang merupakan benteng tertinggi di sekitar kota Sumedang ini berfungsi sebagai gudang mesiu atau mungkin sebagai pos observasi yang hanya berjarak kurang dari 1 km dari Tangsi Belanda (sekarang KODIM 0610 Sumedang).
Untuk menuju benteng ini, Anda bisa mendaki sedikit di Gunung Palasari dari Kampung Sindang Palay di samping Jl. Pangeran Kornel. Jalur pendakian lain adalah dari Nalegong yang berada di samping Jl. Pangeran Sugih. Kedua jalan raya ini adalah jalur utama lalu lintas Sumedang-Cirebon.

2. Benteng Gunung Kunci
DIBUAT sekitar 1914-1917. Bangunan di atas lahan seluas 4,6 Ha ini memiliki luas sekitar 2.600 m2 dengan dilengkapi ruangan bawah tanah (gua atau bengker) sekitar 450 m2. Benteng Gunung Kunci dulunya berfungsi sebagai benteng pertahanan yang dilengkapi kubah meriam dan senapan mesin. Belakangan diketahui bahwa benteng ini dibangun di tanah datar, namun pemerintah Belanda ingin mengelabui sekutu dengan menumpuk tanah di bagian atas benteng sehingga bangunan ini seperti berada di bawah bukit.

3. Benteng Gunung Gadung
BERADA di sebelah utara sekitar 1 km dari pusat pemerintahan Sumedang Larang. Di lokasi ini, terdapat tiga bangunan dengan konstruksi beton bertulang kokoh sampai sekarang. Selain tempat penyimpanan sejata, dilengkapi dengan bungker berjendela yang berfungsi sebagai tempat pengintaian segala aktivitas di kota Sumedang dari arah selatan. Salah satu ruang di dalam benteng itu berukuran kurang lebih 18 meter persegi, dilengkapi ventilasi berupa cerobong udara. Ruang tersebut diperkirakan tempat tentara Hindia Belanda.

4. Benteng Pamarisen
BENTENG yang berada Kampung Pamarisen, Desa Mekarjaya Sumedang Utara ini sama fungsi dengan benteng lainnya, yaitu sebagai tempat pertananan dan penyimpangan mesiu. Terdapat dua bangunan dengan konstruksi terbuat dari beton bertulang. Bangunan pertama berukuran 3x2,5 meter dan bagunan lainnya berukuran 4x2,5 meter. Tempat benteng ini dikenal dengan sebutan Pamarisen Benteng. Sekarang, benteng itu sudah banyak yang dirobohkan. Sebuah SD juga dibangun di atas benteng ini serta dijadikan lapang sepak bola.

5. Benteng Pasir Bilik
DINAMAI Benteng Pasir Bilik sesuai dengan nama tempat di lokasi tersebut, yaitu di Gunung Datar, perbatasan Sumedang Utara dan Tanjungkerta. Lokasi administratifnya berada di Desa Gunturmekar, Kecamatan Tanjungkerta. Dari benteng ini, terlihat pemandangan menuju laut Jawa di Cirebon. Itulah sebabnya Belanda membangun benteng di lokasi ini untuk mengintai pasukan sekutu yang tiba di Cirebon. Oleh warga setempat benteng ini disebut Gedong Peteng yang berarti gedung atau bangunan gelap.

6. Benteng Darmaga
BENTENG Darmaga adalan benteng air yang dibuat di Kampung Darangdan, Kelurahan Kota Kulon, Sumedang Utara. Benteng ini dibuat untuk mengatur air Sungai Cipeles. Dengan dilengkapi pintu air, Belanda bisa mengatur pasokan air di sungai yang membelah kota Sumedang ini. Belanda juga bisa melimpahkan air ke wilayah kota jika ingin menghambat perjalanan tentara Sekutu yang melintas di jalan Sumedang. [rni]

sumber : www.inilahkoran.com

Share this article :

0 comments:

Post a Comment

Entri Populer


 
Support : FACEBOOK | TWITTER | WEBSITE
Copyright © 2014. WADO SUMEDANG - All Rights Reserved